
Krofficial Media – Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1, Bt, OM, GCMG, GCVO, KCB yang lahir pada 22 Februari 1857.
Pada tahun 1870, setamat dari sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Ny. Hentrietta GS, memasukkan Baden Powell ke “Charterhouse School”. Berkat kepandaiannya Baden Powel memperoleh beasiswa. Disamping tekun belajar Baden Powell juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti Marching Band, olahraga, menembak, teater, melukis dan sepakbola.
Semasa sekolah di Chaterhouse School Baden Powell diberi julukan Bathing-Towel yang berarti seorang pemalas, seperti handuk yang basah, terlihat lesu, dan kurang bersemangat saat pelajaran di kelas, tetapi menjadi bersemangat ketika diberikan pelajaran tentang seni dan olahraga.
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, ceria, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu, Baden Powell juga pandai dalam bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu dan kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”
Baden-Powell Aktif di Militer, Kepanduan, dan Seniman.
Mungkin untuk aktivitasnya di gerakan militer dan kepanduan, Baden-Powell sudah dikenal luas. Ternyata, beliau juga merupakan seorang seniman handal dan penulis buku. Jadi selama masa hidupnya, ia memiliki banyak sekali karya, yang hingga saat ini masih ada dan bisa dinikmati.
Baden Powell mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangannya serta gemar bermain peran (drama).
Pada tahun 1870, setamat dari sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Ny. Hentrietta GS, memasukkan Baden Powell ke “Charterhouse School”. Berkat kepandaiannya Baden Powel memperoleh beasiswa. Disamping tekun belajar Baden Powell juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti Marching Band, olahraga, menembak, teater, melukis dan sepakbola.
Baden-Powell membuat lukisan dan menggambar setiap hari dalam hidupnya. Kebanyakan memiliki karakter humoris atau informatif. Dia mempublikasikan buku dan teks lainnya selama tahun-tahun bertugas dalam dunia militer tentang keuangan hidup-nya dan pendidikan dirinya.
Baden-Powell dianggap sebagai pendongeng yang luar biasa. Selama hidupnya dia menceritakan banyak “cerita menyenangkan” pada khalayak. Setelah menerbitkan Scouting for Boys, Baden-Powell terus menulis buku. Diantaranya adalah buku pegangan dan bahan pendidikan untuk seluruh anggota kepanduan. Ia juga menulis buku “Aidst to Scoutmastership” (Bantuan Dalam Membina Pramuka). Pada tahun berikutnya ia juga menulis mengenai gerakan kepanduan dan gagasannya di masa depan. Dekade terakhir kehidupannya dihabiskan di Afrika, dan buku – buku berikutnya bertemakan Afrika. Saat ini, mayoritas halaman dari catatan hariannya yang dilengkapi dengan gambar – gambar yang di gambar sendiri disimpan di Museum Kepanduan Nasional di Irving, Texas, Amerika Serikat.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya.
Penulis : KROFFICIAL MEDIA
Tinggalkan Balasan